Minggu, 27 Juli 2014

Tips 9 Cara Membuat Bayi Senang Olahraga


            PENTING DIPERHATIKAN

  1 . Jika sejak dini anak dilatih atau dikenalkan serta dibiasakan berolahraga, niscaya sampai lanjut usia pun akan tetap senang berolahraga. Alhasil, di masa tuanya, yang bersangkutan tetap sehat dan tak mudah sakit.

  2 .Tak perlu repot-repot menyediakan fasilitas atau sarana yang hendak digunakan. Dengan tali, bola balok, di taman maupun lapangan umum, kegiatan olahraga tetap dapat dilakukan. Tak perlu keluar biaya banyak kan?



   3. Lakukan olahraga teratur setidaknya 3 kali seminggu, dan waktunya cukup 30 menit.


  4. Perhatikan pola istirahat dan kecukupan jam tidur. Kurang tidur gampang sekali membuat anak jatuh sakit, kemampuan berpikir menurun, sulit berkonsentrasi dan sebagainya.


  5. Jika si kecil sakit jangan sekali-kali diajak beraktivitas fisik. Saat demam, misal, dengan banyak bergerak malah membuat suhu tubuh makin meningkat. Saat sakit, anak harus istirahat sampai kondisinya pulih.


  6 .Upayakan 2 jam sebelum beraktivitas fisik, lambung dalam keadaan tidak penuh. Jam makan yang terlalu dekat dengan waktu olahraga, bisa membuat muntah.


 7. Usai beraktivitas fisik, minumlah air putih untuk menurunkan suhu badan yang naik dan mengganti cairan yang hilang. Minum tak terpatok hanya setelah berolahraga, namun juga sebelum dan saat beraktivitas. Makin banyak minum, endapan di ginjal atau di saluran pencernaan ikut terbawa keluar.


  8 .Makan sebaiknya 10-15 menit setelah berolahraga. Pasalnya setelah beraktivitas fisik, sebagian besar darah berada di otot. Padahal saat makan, darah akan dialirkan ke pencernaan. Untuk itu, perlu menunggu sampai peredaran darah kembali normal. Begitu juga dengan mandi. Sebaiknya lakukan 30 menit setelah berolahraga untuk menunggu suhu badan kembali normal.


  9Agar tak mengalami kram seusai berolahraga, rebahkan tubuh/tiduran dengan posisi kaki diangkat ke atas. Segeralah ganti baju yang basah oleh keringat. Lap badan dengan handuk lalu ganti dengan baju kering.

Untuk Artikel Selanjutnya bisa membuka URL dibawah ini "
http://ibudananashop.blogspot.com/2014/08/tentang-batita.html


Menjaga Tubuh Anak Menjadi Sehat Dan Bugar


TUBUH BUGAR, PENYAKIT ENGGAN DATANG

            Memiliki anak yang sehat alias tak gampang sakit sebetulnya mudah saja. Sembari memberi makanan bergizi, bentuklah mereka menjadi anak yang bugar dengan membiasakan beraktivitas fisik.



MOTORIKNYA KUAT DAN CEPAT

            Banyak keuntungan bila anak suka berkativitas fisik sejak dini. Contoh, lewat beraktivitas fisik dan berolahraga, koordinasi anggota tubuh tangan-kaki, mata-tangan, mata-tangan-kaki menjadi terasah. Bahkan bisa membuat pertumbuhan tinggi badan anak jadi lebih optimal karena dengan berolahraga, hormon pertumbuhan di dalam tubuh jadi terpicu. Manfaat jangka panjang, ketrampilan motorik anak jadi lebih kuat sekaligus cepat. Kelak, staminanya optimal dan produktivitasnya tergolong tinggi.
 

TAK BIKIN GEMUK

Bagi si kecil yang sulit makan, aktivitas fisik bisa membuatnya menjadi lahap. Pasalnya, olahraga membuat ia mudah lapar. Di sisi lain, meski si anak jadi gampang makan, rajin berolahraga fisik tak akan membuat anak jadi gemuk/obese karena kalori yang masuk akan terbakar lagi. Otot, jantung dan peredaran darah juga menjadi baik. Tulang pun semakin kuat, sehingga saat lanjut usia terhindar dari resiko keropos tulang (osteoporosis). Dengan kondisi bugar dan sehat seperti ini, kecil kemungkinan anak mudah terserang penyakit.


JADI “PEDE”

Bagi bayi, membiasakan diri berolahraga dapat dimulai dengan bermain bersama ayah dan ibu, semisal bermain guling-gulingan. Di usia balita, olahraga dapat dilakukan dengan bermain loncat dan lari, seperti meloncati halang rintang berupa jejeran guling yang diberi jarak atau berlari  mengitari kursi meja. Yang penting, lingkungan sekitarnya aman dan lapang untuk anak. Bisa juga jalan pagi atau berlari kecil di taman, bermain sepeda, bersepatu roda, dan sebagainya. Kegiatan fisik lain yang disarankan adalah main lempar bola, lompat kodok, meniti trotoar, dan lainnya. Mengajak anak bergerak dan menari mengikuti irama, juga amat disarankan karena sangat baik untuk melatih harmonisasi anak sehingga bisa cepat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Intinya, tak perlu berolahraga yang serius-serius dulu. Toh untuk anak usia ini, tujuan “olahraga” adalah agar anak banyak bergerak.
Barulah setelah si kecil masuk usia sekolah (6 – 12 tahun), aktivitas fisiknya dapat ditingkatkan ke arah yang lebih serius. Bermain kasti, basket, dan bola kaki, misal, sangat baik untuk melatih ketrampilan menggunakan otot kaki.

SESUAI KEMAMPUAN ANAK

Prinsip lain, jangan memforsir si kecil. Sesuaikan dengan kemampuannya karena anak lebih cepat capek dibandingkan orang dewasa. Aktivitas cukup dilakukan setengah jam atau satu jam diselingi istirahat. Kecapekan dapat menyebabkan kekebalan tubuh menurun karena kondisi lelah hanya akan membuatnya mudah tertular penyakit. Jangan pula terpaku padasatu macam aktivitas fisik untuk menghindari kebosanan. Kalau bosan, anak bisa-bisa enggan diajak berolahraga kembali. Lebih baik lagi kalau orang tua ikut melakukan olahraga bersama-sama anak agar kegiatan bermanfaat ini dirasa lebih menyenangkan. Sesekali libatkan pula teman-temannya agar kegiatan menyenangkan ini bisa menular ke anak-anak yang lain.

 Untuk Artikel Selanjutnya bisa membuka URL dibawah ini "
http://ibudananashop.blogspot.com/2014/07/tips-9-cara-membuat-bayi-senang-olahraga.html 

Sabtu, 26 Juli 2014

Tips Mencuci dan Menyimpan Makanan


 
"MENCUCI DAN MENYIMPAN MAKAN"

Perhatikan cara mencuci dan menyimpan makanan agar “terbebas” dari kuman/bakteri penyakit.


JANGAN MENCUCI BEBARENGAN

Hindari mencuci makanan seperti sayur/buah di tempat yang sama dengan tempat mencuci daging. Bahan mentah hewani sarat kuman. Setelah mencuci bahan mentah hewani, cucilah sink (bak cuci) dengan sabun dan air panas, dilanjutkan dengan air mengalir, sebelum mencuci bahan makanan lain atau mencuci piring-gelas. Baik bahan mentah hewani maupun sayur/buah, cuci dengan air mengalir. Khusus buah/sayur, bisa dicuci dengan sabun, lalu bilas hingga bersih (tak tersisa air sabun lagi) dengan air mengalir.

HATI-HATI MAKANAN KALENG

Makanan kaleng seperti sardin, kornet, buah kaling, dan lain-lain meski dibeli di supermarket mewah sekalipun, kalengnya harus dicuci dengan sabun dan air mengalir sesampainya di rumah. Karena bisa saja saat di gudang kemasannya sudah dihinggapi tikus dan kotorannya. Sebelum mengolah makanan kaleng, pastikan tangan dalam keadaan bersih dan gunakan peralatan makan yang steril.

MENYIMPAN MAKANAN

Bungkus sayuran atau buah-buahan yang sudah dicuci bersih dan siap santap. Simpan pada kotak khusus penyimpanan sayuran atau buah-buahan di dalam lemari pendingin. Untuk makanan matang atau setengah matang, sebaiknya disimpan dalam kotak kedap udara sebelum dimasukkan lemari pendingin. Cantumkan label kadaluarsa pada tutup wadah makanan tersebut. Taruhlah kotak yang paling lama usianya di bagian depan/atas sehingga kita bisa mengambilnya dengan segera. Makanan sebaiknya dalam keadaan dingin (tidak panas) saat disimpan.


MELUMERKAN ES

Jangan melumerkan makanan/bahan makanan yang berasal dari freezer di dapur. Keluarkan bahan makanan yang masih beku dari freezer dan inapkan semalaman di tempat pendingin. 

BERSIHKAN KULKAS 1 X SEMINGGU

Meski secara kasat mata lemari es tampak bersih, sebenarnya banyak sekali terdapat kuman di situ. Kuman-kuman di lemari pendingin datang bersama-sama makanan yang disimpan di situ. Karena itu, cuci semua bahan makanan yang akan dimasukkan ke dalam kulkas dan gunakan wadah yang bersih. Bersih kulkas sekurang-kurangnya 1 x.

           PENTINGNYA CUCI TANGAN

Tangan merupakan media paling efisien bagi mikroorganisme (virus, bakteri, parasit) untuk masuk ke dalam tubuh manusia. Cucilah tangan sampai batas pergelangan tangan, minimal 20 detik. Gunakan air bersih yang mengalir. Dengan sabun cair, gosok-gosok kedua belah telapak tangan, kedua belah punggung tangan (menggunakan telapak tangan bergantian), sela-sela jari (dengan menautkan kedua telapak tangan), setiap lipatan-lipatan kulit dan sela-sela kuku. Bilas hingga bersih dengan air mengalir. Lalu keringkan tangan dengan menggunakan lap sekali pakai atau tisu.

         PERALATAN MAKAN DAN MEMASAK

Cuci semua alat makan yang sudah lama tidak dipakai sebelum digunakan dengan sabun dan air mengalir. Perhatikan juga wadah untuk menyimpan sendok, garpu, pisau, piring, gelas, dan lainnya. Setelah dikeringkan, simpan di wadah tertutup rapat agar tak dihampiri serangga/binatang kecil seperti kecoa atau tikus. Cuci wadah tersebut minimal seminggu sekali dengan sabun dan air mengalir.

Peralatan memasak sebaiknya dipisah-pisah menurut fungsinya. Contoh pisahkan talenan untuk bahan mentah (daging ayam, sapi, atau ikan) dengan talenan untuk makanan olahan (seperti roti, ayam goreng, keju, dan lainnya). Cara ini akan menghindari kita terkena kuman Salmonella dan E.coli yang menyebabkan kejang perut, pendarahan, diare, dan muntah-muntah.    

Untuk Artikel Selanjutnya bisa membuka URL dibawah ini "

Jumat, 25 Juli 2014

Menjaga Gizi Untuk Kesehatan Buah Hati


 

GIZI, TAMENG TUBUH DI SEGALA CUACA

            Rahasia anak jarang sakit didapat dari ASI dan nutrisi yang sehat sejak anak mendapat makanan padat mulai usia 6 bulan.

SEJAK DI KANDUNGAN

            Selain membangun pertahanan tubuh, zat-zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kecukupan gizi pada anak dapat dilihat dari pertumbuhan berat badan (BB) dan perkembangan motorik yang normal. Anak yang lincah dipastikan kondisi gizinya sangat baik. Harusnya, kebutuhan akan zat-zat gizi ini sudah terpenuhi sejak janin, terutama untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak yang terjadi amat pesat hingga bayi berusia 18 bulan (periode kritis). Kekurangan gizi pada masaa ini, dampaknya bersifat permanen, berupa perkembangan sel otak yang tak optimal atau gangguan fungsi tubuh.

ASI & MAKANAN BERGIZI

            ASI adalah makanan pertama dan utama buat bayi. Semua zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya, lengkap tersedia dalam ASI. Karenanya, pemberian ASI dianjurkan eksklusif-hanya ASI saja, tanpa ditambah cairan/makanan lain –hingga 6 bulan. Selanjutnya, pemenuhan gizi anak diperoleh dari penyajian makanan sehat yang bervariasi dan seimbang, terdiri atas karbohidrat (beras, jagung, serelia, umbi-umbian), protein nabati (tempe/tahu, kacang-kacangan), protein hewani (daging sapi, ayam, telur), lemak (daging, telur, susu, kacangp-kacangan), serta vitamin dan mineral (buah-buahan dan sayuran yang mengandung banyak serat, baik untuk kesehatan pencernaan).

Untuk Artikel Selanjutnya bisa membuka URL dibawah ini "

Senin, 21 Juli 2014

Menjaga Daya Tahan Tubuh




DAYA TAHAN KUAT, PENYAKIT NUMPANG LEWAT

            Selama pertahanan tubuh bagus, virus dan kuman cuma numpang lewat. Jikalaupun sampai sakit, biasanya takkan terlalu parah.

MENINGKAT SESUAI PERKEMBANGAN USIA
            Sistem imunitas/kekebalan tubuh anak secara kualitatif dan fungsional belum terbentuk sempurna (immature). Sistem ini berkembang secara bertahap, ari janin, bayi baru lahir, usia kanak-kanak. Kematangannya setahap demi setahap terbentuk sesuai dengan perkembangan usia. Jadi, seiring dengan bertambahnya usia, dan selama tak ada gangguan yang menyertai, imunitas tubuh anak otomatis akan meningkat dan mencapai puncaknya atau sama dengan orang dewasa setelah berusia 7 tahun. Itulah mengapa, bayi dan balita amat rentan terkena serangan penyakit.

JAGA AGAR TETAP PRIMA

            Yang perlu disadari, sistem kekebalan tak dapat 100% melindungi tubuh dari bibit penyakit. Sebab, adakalanya daya tahan menurun. Nah, pada saat itulah bibit penyakit (patogen) mudah menyerang. Banyak faktor yang menyebabkan daya tahan menurun. Antara lain, tak tercukupinya asupan nutrisi seimbang (pola makan yang buruk), kurang istirahat (tubuh terlalu lelah), stres, dan kurang berolahraga. Karena itulah, orang tua harus memerhatikan betul semua hal yang dapat meningkatkan dan menjaga kekebalan tubuh anak agar tetap prima: sajikan menu sehat, atur agar cukup istirahat, jalani olahraga teratur, biasakan hidup bersih, dan ciptakan lingkungan sehat.




Untuk Artikel Selanjutnya bisa membuka URL dibawah ini "
http://ibudananashop.blogspot.com/2014/07/ahli-gizi.html


Cara Mencegah Penyakit Di Musim Hujan




MUSIM HUJAN MUSIM PENYAKIT

            Sebenarnya, penyakit tak kenal cuaca. Hanya saja, penyakit memang “lebih suka” pada musim hujan. Mengapa?

DINGIN DAN LEMBAB

Musim hujan banyak air tergenang dan suhu menjadi dingin dan lembab. Kondisi ini amat disukai virus dan bakteri sehingga mereka makin banyak berkeliaran. Penyakit-penyakit pun menyerang, seperti diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Bukan berarti saat cuaca panas, kita akan aman-aman saja. Semua penyakit infeksi dan penyakit-penyakit lainnya, sebenarnya juga ada di musim panas. Hanya saja jumlah bakteri dan virusnya lebih sedikit, karena umumnya mereka akan mati dalam suhu yang panas.

DAYA TAHAN RENDAH

            Peningkatan penyakit di musim hujan dipicu juga oleh daya tahan tubuh yang kurang dan lingkungan yang tidak higienis. Anak-anaklah yang paling rentan terkena. Pasalnya, proses imunitas di dalam tubuh mereka masih berkembang. Akibatnya, kekuatan daya tangkalnya terbatas. Jadi, selama imunitasnya belum matang, anak akan rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi di musim apapun. Terutama di bawah 2 tahun, itu sangat rentan. Kondisi ini akan diperparah bila gizi si anak kurang sehingga membuatnya lebih gampang lagi jatuh sakit.


POLA HIDUP SEHAT

            Sebenarnya, penyakit dapat dicegah kalau kita tahu caranya. Salah satunya dengan memerhatikan higienitas. Umpama, selalu mencuci tangan sehabis buang air besar maupun kecil dan bila mau memegang makanan, mandi 2x sehari dan mengeringkannya dengan benar. Selain hidup bersih, perhatikan kecukupan asupan makanan yang bergizi. Tak lupa berikan imunisasi kepada anak sesuai jadwalnya. Imunisasi sangat penting karena dapat mencegah banyak penyakit berbahaya dan mematikan. Dengan melakukan pola hidup sehat, kita berarti sudah melakukan pencegahan penyakit-penyakit, termasuk yang muncul di musim hujan.



Untuk Artikel Selanjutnya bisa membuka URL dibawah ini "
http://ibudananashop.blogspot.com/2014/07/menjaga-daya-tahan-tubuh.html