Senin, 06 Oktober 2014

4 Cara Untuk Menghilangkan Rasa Malu Dari Batita Tersebut



Batita “Pemalu”


Sebagian batita sangat berhati-hati, bahkan ketekunan, dalam situasi baru. Mereka adalah batita yang suka menempel di kaki ibunya pada hari pertama sekolah atau bersembunyi di balik sofa tiap kali seseorang yang asing mendekatinya.
Berikut ini beberapa petunjuk untuk mengatasi batita pemalu:

Cobalah mengerti akar masalnya jika di menolak untuk bekerjasama. Dia mungkin menolak tidur karena kesepian atau takut saat berada di dalam kamarnya. Sangat mudah menangani suatu masalah sekali anda menemukan akar penyebabnya, sehingga bisa mencari beberapa solusi kreatif.

Bahkan jika anda seorang ekstovert yang tak pemalu, biarkan anak tahu bahwa anda memehami perasaannya dan tidak marah padanya karena dia malu ataupun takut. Anda mungkin frustasi di hari pertama sekolah melihat dia menanggis terus minta pulang, tapi pahami perasaannya. Jadi sangat penting untuk bersikap baik dan tegas.

Semangati anak anda untuk bersosialisasi. Perkenalkan dia pada lingkungan social, bahkan jika hanya sesekali memperlihatkan anak-anak lain bermain. Kelak, dia lebih nyaman bersosialisasi dengan anak-anak lain.

Sadarilah kemungkinan anak tidak akan terus jadi pemalu pada masa mendatang. Menurut Lise Eliot, ph.D, pengarang what’s going on in there? How the brain and mind develop in the first five years of life, dari mayoritas anak batita yang sangat pemalu; 40 persen batita pemalu mampu mengatasinya saat masuk taman kanak-kanak.

Kearifan ibu

“semua batita sibuk memanjat, melompat, dan melemparkan segalanya. Namun, anak yang berenergi tinggi adalah satu-satunya yang bisa memanjat lemari es. Semua batita bilang tidak, namun seorang anak bersemangat akan mengatakan tidak lebih keras dan lebih sering, kemarahannya bisa lebih awet dan lebih kuat. Anda sadari bahwa anda akan bekerja lebih keras dibandingkan tetangga yang punya anak seusia.”
-mary sheedy kurcinka, pengarang raising your spirited child, dicuplik dari artikel di babycenter.com
Batita yang “mudah”

Anda hanya bermimpi jika membayangkan akan bebas karena diberkahi sesorang batita yang “mudah”? semua batita memerlukan disiplin, mudah ataupun tidak!
Sebagian batita dengan tabiat mudah bahagia seperti ini mungkin karena mereka telah berdisiplin! “anak-anak saya adalah anak-anak yang penurut,” jelas anita, 38 tahun, ibu empat anak. “ jika saya menyuruh mereka masuk kamar, mereka menemukan cara untuk menikmatinya. Mereka tidur siang atau membuka buku atau bernyayi sebentar.

Campuran tabiat batita

Tentu saja, sulit saat menhadapi seseorang anak dengan tabiat menantang. Apa lagi berursan dengan dua atau lebih anak-anak dengan tabiat berbeda yang radikal!

Ini pengasuhan yang menantang bagi Rita, 37 tahun. Putranya Timothy yang berumur empat tahun dan Nicole yang berumur dua tahun punya tabiat berlawanan sehingga menuntut disiplin yang berbeda. “Timothy punya perangai sangat tenang, kotras dengan Nicole yang suka bertingkah aneh. Saya coba untuk memperlakukan keduanya dengan cara sama, tetapi saya harus menerapkan strategi berbeda untuk mengatur Nicole. Tapi Timothy kadang-kadang berpikir adiknya mendapat perlakuannya istimewa.”

Seperti Rita, lori, 31 tahun, ibu lima anak, mendapati dirinya perlu teknik disiplin berbeda saat berhadapan dengan masing-masing anaknya. “saya pikir anda harus menemukan teknik disiplin paling efektif bagi anak anda. Sebagian anak sensitive, yang lain sangat emosional sehingga perlu waktu untuk menenangkan diri, sementara anak pemalu perlu masa tenang bersama ibu atau ayahnya. Kadang anak yang berpendirian kuat perlu disiplin lebih tegas, dan ada anak yang perlu tahu konsekuensinya perilaku mereka atau ikut terlibat dalam pemecahan masalah. Saya pikir tabiat anak harus diperhatikan saat orang tua memutuskan jenis displin yang akan digunakan.”

Para ahli setuju dengan sikap lori yang menekankan factor tabiat anak ke dalam tiap keputusan disiplin. Itu berarti suatu teknik disiplin tertentu tampaknya efektif atau tidak, berhubungan dengan apa yang anda tahu tentang tabiat anak.

“cap” tentang perilaku anak cenderung menjerat. Jika anda menganggap batita anda “sulit” sejak awal, dia mungkin akan begitu seterusnya. Hal repenting adalah, mengenali kekuatan maupun kelemahan anak dan menemukan strategi praktis untuk memunculkan hal terbaik dalam dirinya.

Kearifan ibu

Tabiat bukan satu-satunya factor dalam pembentukan keprebadian seorang anak. Menurut para ahli psikiolog, perbandingan kepribadiaan bawaan lahir dan hasil pengasuhan/penidikan adalah 50:50. Jadi, anda punya peran besar untuk menentukan tipe kepribadian anak. Anda punya sedikit konrol atas factor-faktor “alami”, tapi bisa berperan pada srategi pengasuhan yang cenderung menampilkan yang terbaik-bukannya yang buruk-dalam diri anak.

Misi yang tak mungkin

Meskipun banyak orang tua tahu manfaat disiplin, mereka berjuang dari hari ke hari untuk menegakkannya. “disiplin itu sulit karena tak ada seorang pun suka terbebani, “ jelas annie, 44 tahun, ibu satu anak. “penuh tuntutan dan butuh banyak energy.”

“saya berharap tidak banyak mendisiplinkan anak di luar rumah,” ujar shoron, 29 tahun, ibu tiga anak. “anak-anak selalu menguji peraturan dalam lingkungan baru, yang berarti tatapan aneh dan menghakimi.”

Joan, 35 tahun, ibu lima anak, juga setuju. Ia mengaku marah pada orang sebuah toko karena memberinya beberapa nasihat tentang disiplin tanpa diminta. “putriku saat itu marah dan seorang wanita lebih tua mendatangiku dan berkata, “anda membiarkannya mengontrol anda. Dia seharusnya dipukul!” saya menjawabnya tak ramah: “mungki seharusnya saya yang memukul anda karena begitu kasar.” Orang itu berlalu dengan marah. Namun seorang wanit lain berhenti, bersimpati, dan bilang betapa beratnya jadi orang tua.”

Mendisiplinkan anak akan kurang menakutkan jika peraturan dan dasar standar perilaku yang anda ingini jelas. Sesuaikan harapan anda ingin jelas . sesuaikan harapan anda dengan umur si kecil, dan buangkanlah ide yang tak masuk akal contoh, mengharap si kecilmembereskan tempat tidur pada saat umur dua tahun). Akhirnya, anda dan pasangan punya sikap yang sama tentang disiplin anak. Berikut ini hal yang anda perlukan untuk memulai diskusi di antara anda berdua.


Untuk Artikel Selanjutnya bisa membuka URL dibawah ini "


Tidak ada komentar:

Posting Komentar