Senin, 06 Oktober 2014

Kepribadian Batita Yang Harus Di Perhatikan Ayah Bunda





Jenis kepribadian si kecil

Walupun setiap di kecil menulis buku tentang pengasuhan punya sedikit istilah berbeda untuk mengambarkan tabiat anak, mereka meringkaskan tiga jenis seperti yang di gambarkan psikiolog Alexander  Thomas dan Stella Chess pada tahun 1950-an, yakni:
·         Anak yang sulit (seseorang anak yang tidak dapat beradaptasi baik pada situasi baru dan yang cenderung memiliki suatu sikap negative hampir setiap saat);
·         Anak yang lamban atau pemalu (seorang anak yang sangat hati-hati dan malu bila  dihadapkan dengan situasi baru dan lambat akrab dengan orang-orang yang baru dikenalnya);
·         Anak yang mudah (seseorang anak yang mudah beradaptasi, dan cukup bersemangat untuk merespon).

Kini anda tau jenis habitatnya, apakah dia anak yang mudah gembira, anak yang suka protes atau anak pemalu.

Batita yang “sulit”


Anak yang sulit membutuhkan ekstra ketenangan, kesabaran, kosistensi, struktur dan pengertian dari orang tua mereka.
Jika anda diberkahi seorang anak sulit, cobalah utuk tidak panic. Orang tua yang kreatif akan cepat menemukan cara untuk menghadapi mereka.
Judith, 33 tahun, ibu satu anak, mengakui kalau puterinya Meagan adalah berintensitas-tinggi, yang menuntut banya kesabaran dan konsistensi, namun ia tak mengerah. “kami sangat mencintai Meagan sebagai ratu drama. Segala yang dilakukan memiliki semacam kualitas dramatis, termasuk watak yang menjengkelkan. Dia jenis anak yang coba untuk merenungi ssegalanya, jika anda tidak memperingatkannya bahwa peraturan punya alasan.”
Berikut ini tiga strategi dasar yang membuat hidup lebih mudah, jikan anda punya batita yang sulit (atau bersemangat), seperti halnya Judith:

Cerita ibu

kalau bayi masuk dalam ‘jenis’yang mudah di tebak, dalam pengalaman saya anak-anak batita tidak, dia menyamaratakan batita membuat saya buruk. Sophie sangat berbeda dengan anak-anak yang saya baca di buku-buku. Sampai akhirnya saya menemukan buku The Difficult Child oleh stanlay turecki dan leslie Toner dan mulai membacanya tentang anak-anak yang kelihatannya seperti anak saya, dan akhirnya punya strategi untuk menghadapinya.”
-lesli, 37 tahun, ibu dua anak

·         Bantu batita anda menghadapi transisi. Biasakan memberinya peringgatan awal saat hampir mengakhiri suatu kegiatan dan beralih keberikutnya. Dia kurang suka dan menolak bekerja sama jika punya sedikit waktu untuk beradaptasi. “satu hal yang saya lakukan untuk mencegah rasa jengkel adalah memberikan putra saya peringgatan terbuka saat kami berganti kegiatan,” jelas Julie, ibu satu anak. “sebagai contoh, jika putra saya sedang berendam mandi dan sudah waktunya untuk menyudahi, saya akan katakana ‘lima menit lagi, ya’. ‘dua menit lagi, ya’. ‘mama akan menghitung sampai sepuluh, ya’. Cara ini benar-benar efektif. Ada orang-orang yang mengunakan timer untuk hal yang sama.”

·         Harus jelas dan konsisten pada hal-hal rutin. Ketika anak bersemangat dapat angin sedikit saja untuk meloloskan diri dari satu peraturan, semuanya akan berantakan! Sebutkan peraturan dengan pelan dan jelas lalu jalani peraturan yang sama setiap harinya.

·         Pelajari situasi yang menyebabkan sikecil dan anda bermasalah di masa lalu. Tidak munggin untuk menghindari setiap situasi yang berpotensi si kecil jadi melawan, namun anda dapat berusaha menghindarinya, misalnya, banyak menyuruh dia ingin tidur siang. Akar penyebabnya, sihingga bisa mencari beberapa situasi kreatif.

Cerita ibu


orang tak menyadari betapa frustasinya bila berurusan dengan anak batita yang berenergi tinggi. Saya sangat kesal  ketika orang asing minta saya untuk menutup mulut anak saat dia  berteriak di tempat umum. Mereka tampaknya tidak menyadari bahwa saya ingin menyuruhnya tenang, nemun semakin saya berusaha, semakin keras dia berteriak. 
-chirsty, 38 tahun, ibu dua anak

Untuk Artikel Selanjutnya bisa membuka URL dibawah ini "
http://ibudananashop.blogspot.com/2014/10/4-cara-untuk-menghilangkan-rasa-malu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar