Jenis kepribadian si
kecil
Walupun setiap di kecil menulis buku tentang pengasuhan punya
sedikit istilah berbeda untuk mengambarkan tabiat anak, mereka meringkaskan
tiga jenis seperti yang di gambarkan psikiolog Alexander Thomas dan Stella Chess pada tahun 1950-an,
yakni:
·
Anak
yang sulit (seseorang anak yang tidak dapat beradaptasi baik pada situasi baru
dan yang cenderung memiliki suatu sikap negative hampir setiap saat);
·
Anak
yang lamban atau pemalu (seorang anak yang sangat hati-hati dan malu bila dihadapkan dengan situasi baru dan lambat
akrab dengan orang-orang yang baru dikenalnya);
·
Anak
yang mudah (seseorang anak yang mudah beradaptasi, dan cukup bersemangat untuk
merespon).
Kini anda tau jenis habitatnya, apakah dia anak yang mudah
gembira, anak yang suka protes atau anak pemalu.
Batita yang “sulit”
Anak yang sulit membutuhkan ekstra ketenangan, kesabaran,
kosistensi, struktur dan pengertian dari orang tua mereka.
Jika anda diberkahi seorang anak sulit, cobalah utuk tidak
panic. Orang tua yang kreatif akan cepat menemukan cara untuk menghadapi
mereka.
Judith, 33 tahun, ibu satu anak, mengakui kalau puterinya
Meagan adalah berintensitas-tinggi, yang menuntut banya kesabaran dan
konsistensi, namun ia tak mengerah. “kami sangat mencintai Meagan sebagai ratu
drama. Segala yang dilakukan memiliki semacam kualitas dramatis, termasuk watak
yang menjengkelkan. Dia jenis anak yang coba untuk merenungi ssegalanya, jika
anda tidak memperingatkannya bahwa peraturan punya alasan.”
Berikut ini tiga strategi dasar yang membuat hidup lebih
mudah, jikan anda punya batita yang sulit (atau bersemangat), seperti halnya
Judith:
Cerita ibu
“kalau bayi masuk dalam ‘jenis’yang
mudah di tebak, dalam pengalaman saya anak-anak batita tidak, dia
menyamaratakan batita membuat saya buruk. Sophie sangat berbeda dengan
anak-anak yang saya baca di buku-buku. Sampai akhirnya saya menemukan buku The
Difficult Child oleh stanlay turecki dan leslie Toner dan mulai membacanya
tentang anak-anak yang kelihatannya seperti anak saya, dan akhirnya punya
strategi untuk menghadapinya.”
-lesli, 37 tahun, ibu dua anak
·
Bantu
batita anda menghadapi transisi. Biasakan memberinya peringgatan awal saat
hampir mengakhiri suatu kegiatan dan beralih keberikutnya. Dia kurang suka dan
menolak bekerja sama jika punya sedikit waktu untuk beradaptasi. “satu hal yang
saya lakukan untuk mencegah rasa jengkel adalah memberikan putra saya
peringgatan terbuka saat kami berganti kegiatan,” jelas Julie, ibu satu anak.
“sebagai contoh, jika putra saya sedang berendam mandi dan sudah waktunya untuk
menyudahi, saya akan katakana ‘lima menit lagi, ya’. ‘dua menit lagi, ya’.
‘mama akan menghitung sampai sepuluh, ya’. Cara ini benar-benar efektif. Ada
orang-orang yang mengunakan timer untuk hal yang sama.”
·
Harus
jelas dan konsisten pada hal-hal rutin. Ketika anak bersemangat dapat angin
sedikit saja untuk meloloskan diri dari satu peraturan, semuanya akan
berantakan! Sebutkan peraturan dengan pelan dan jelas lalu jalani peraturan
yang sama setiap harinya.
·
Pelajari
situasi yang menyebabkan sikecil dan anda bermasalah di masa lalu. Tidak
munggin untuk menghindari setiap situasi yang berpotensi si kecil jadi melawan,
namun anda dapat berusaha menghindarinya, misalnya, banyak menyuruh dia ingin
tidur siang. Akar penyebabnya, sihingga bisa mencari beberapa situasi kreatif.
Cerita ibu
“orang tak menyadari betapa
frustasinya bila berurusan dengan anak batita yang berenergi tinggi. Saya
sangat kesal ketika orang asing minta
saya untuk menutup mulut anak saat dia
berteriak di tempat umum. Mereka tampaknya tidak menyadari bahwa saya
ingin menyuruhnya tenang, nemun semakin saya berusaha, semakin keras dia
berteriak.
-chirsty, 38 tahun, ibu dua anak
-chirsty, 38 tahun, ibu dua anak
Untuk Artikel Selanjutnya bisa membuka URL dibawah ini "
http://ibudananashop.blogspot.com/2014/10/4-cara-untuk-menghilangkan-rasa-malu.html
http://ibudananashop.blogspot.com/2014/10/4-cara-untuk-menghilangkan-rasa-malu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar