Senin, 06 Oktober 2014

Tips Cara Mengasuh Batita Agar Tidak Terjadi Strees Berlebihan


Tentang batita


Merasa seperti rikbut dengan batita anda setiap beberapa menit? Anda mungkin benar! Para peneliti telah menemukan bahwa batita dengan orang tua mereka cenderung punya perselisihan kecil kira-kira tiap menit.

Seni mengasuh

Walaupun tidak masuk akal mengharapkan untuk sepakat pada tiap masalah pengasuhan, sangat penting untuk punya suatu cara berani untuk mengelola perbedaan tersebut. Berikut ini beberapa saran dalam mengelola ketidak-cocokan (dari hari ke hari) yang dapat mengarahkan pada kekacauan pekawinan:

Terimalah kenyataan bahwa masing-masing anda punya gaya pengasuhan khusus. Bukan saja anda dibesarkan dalam rumah tangga berbeda; anda seluruhnya adalah orang yang berbeda. Mungkin pasangan anda merasa paling nyaman membawa gaya ‘petualang’ dalam pengasuhan, sementara anda lebih suka cara tradisional, atau kebalikannya.

Tandai hal yang anda berdua setujui. Anda dan pasangan sebaiknya tidak saling keras kepala untuk setiap masalah pengasuhan. Jika begitu, hal ini mengindikasikan adanya masalah dalam hubungan perkawinan anda.

Ajukan disiplin yand dapat anda berdua terima. Anak-anak mengeksploitasi tanpa ampun perseteruan orang tua, jadi anda berdua harus punya cara mengatasinya.

Cerita ibu
“saya dan suami tidak seia-sekata dalam masalah disiplin. Ia seorang yang lebih berdisiplin. Saya cenderung mengalah terlalu banyak, sementara ia berharap terlalu banyak dari anak-anak.”
-lisa, 37, ibu tiga anak.

Pastikan pengasuhan anda berdua dan bagilah tanggung jawab pengasuhan, sehingga masing-masing menangani jenis tanggung jawabnya.sebagai contoh, anda memandikan dan memakaikan baju di pagi hari, dan pasangan anda mengawasi rutinitas waktu tidur.

Jika ragu-ragu, diskusikan. Jika anda tidak suka dengan cara pasangan menangani suatu situasi tertentu, katakan. Anda berdua bisa berdiskusi dan mendapatkan solusi. “ jika lyle mendisiplinkan William dengan cara yang tidak saya setujui, saya menunggu sampai kami  hanya berdua untuk membicarakannya,” ucap Candice, 28 tahun, ibu satu anak. “ saya tidak menyalahkannya di depan William. Cara itu akan merongrong wibawa lyle, dan bukan cara baik.”

Jangan membebani pasangan anda dengan berperan sebagai orang tua super. Damping dia dengan baik, terutama saat dia harus mengendalikan situasi. Semua orang mendapat manfaat dari tepukan di pundak, termasuk para orang tua.

Tahu kapan menghubungi ahlinya. Jika kepada anda terus-terusan pening dengan masalah mengasuh, jangan takut ntuk mencari nasihat dari orang ketiga yang netral, misalnya terapis keluarga. Kadang-kadang satu kali pertemuan dengan fasilator yang ahli bisa membantu anda dan pasangan untuk mengatasi masalah.

Tetaplah pada program pengasuhan yang sedang berjalan dan semangati pasangan anda.jika anda menemukan buku atau video tentang pengasuhan, terutama yang bisa membantu anda, berbagilah pada dengan pasangan. (jika pasangan anda bukan tipe orang yang suka membaca seluruh buku pengasuhan,  jadikan diri anda sebagai tukan kliping untuk dia gunakan kertas catatan kecil untuk menunjukkan bagian pada buku yang berisi banyak petunjuk penting.)

Carilah jalan dekat untuk dengan pasangan anda. Berat rasanya, jika anda berdua kehilangan setuhan satu sama lain. Buatlah “kencan malam” sebagai bagian dari rutinitas anda dengan meminta bantuan kerabat atau orang lain untuk menjaga si kecil.

Ingatlah pada diri anda dan pasangan bahwa masa ini akan berlalu. Saat mengasuh anak biasanya selesai hanya dalam sepertiga sampai dengan seperempat  dari kehidupan seseorang. Ini adalah tahun-tahun kesempatan untuk membuat saat yang indah untuk di kenang, bersama orang-orang yang sangat anda cintai.

Cerita ibu

“suami saya seringkali berbeda pandangan mengenai disiplin. Saya katakan pandangan saya langsung di depan anak-anak, dan suami merasa kehilangan muka. Jadi sekarang kami berdiskusi setelah anak-ank tidur hingga adanya kesepakatan. Jika salah satu di antara kami merasa kuat, yang lainnya harus mengalah. Dengan cara itulah kami tampil sebagai satu kesatuan di mata anak-anak kami..”
-cristina, 26 tahun, ibu tiga anak.

Cerita ibu
“suami saya penuntut terhadap anak-anak. Dia sering kali kesulitan. Kami berusaha membatasi peperangan dengan isyarat kata-kata jika ada di tengah situasi yang sulit. Ini membuat suami saya menarik diri dengan penuh pengertian dari posisinya tanpa mengubah peranannya dalam tim pengasuhan ini.”
-kimberlee, 38 tahun, ibu dua anak
Disiplin kreatif
Berpikir bahwa mendisiplinkan batita tampak seperti pekerjaan yang benar-benar menjemukan? Coba pikir lagi!

Meskipun konsistensi itu penting, mendisiplinkan batita sebenarnya bisa jadi ajang latihan agar anda kreatif.
Daripada membiarkan diri anda terseret dalam kebiasaan, lebih baik anda cari teknik baru yang lebih efektif. Tidak masalah apakah anda memperoleh ide itu sendiri, atau memulai tukar pikiran dengan pasangan, membaca buku, atau melalui kursus singkat tentang pengasuhan. Hal yang penting adalah anda selalu menantang diri sendiri untuk “berpikir di luar kotak”. Berikut adalah beberapa hal penting untuk dipertimbangkan:

Igatlah bahwa pekerjaan anda adalah mengatur batasan bagi si kecil dan pekerjaan dia adalah menguji batasan yang anda buat. Karna dia ingin bertahan, maka anda juga harus bertahan dengan mengatur dan menjalankannya dengan aman, sesuai batas umurnya. Ini akan membantu dia merasa aman dan terlindungi. Anak akan paham perilaku yang bisa dan tidak bisa di terima. Ini penting untuk membuat si kecil tahu. Mungkin dia berharap hidup di dunia yang hanya berisi kue-kue, namun dia harus menerima kenyataan bahwa dia harus mendapatkan makanan sehat untuk sarapan, makan siang, dan makan malam setiap hari.

Kearifan ibu

Ikutlah kursus penasuhan degan pasangan anda. Bahan-bahan yang anda peroleh bisa menghidupkan diskusi dan membuat anda berdua menemukan jalan tengah saat menghadapi masalah pengasuhan yang sulit.
Ingatlah, bahwa aksi lebih keras daripada kata-kata. Sangat sulit untuk mengajarkan si kecil tentang pentingnya memasukkan cucian kotor ke dalam keranjang, jika anda biarkan banyak baju kotor di lantai kamar mandi.

Tidak penting dan tidak sehat berperang dengan batita setiap kali dia coba untuk menunjukkan kemauannya. “siapa yang benar-bemar peduli jika dia mengenakan gaun dengan sepatu karet? “ jika itu yang membuat dia senang , kenapa tidak? Munkin lain kali anda menawarkan dia gaun dan sepasang sepatu yang sama, dia akan mengambil sepatu yang sama, dia akan mengambil sepatu yang cocok!”

Jelaskan bahwa dia bersungguh-sungguh dengan apa yang anda katakan. Jangan masuk dalam jebakan dengan member si kecil kesempatan yang tidak ada habisnya.

Pastikan anda mendapat perhatiannya sebelum mulai menerapkan perhatiannya sebelum mulai menerapkan disiplin. Itu berarti anda harus belajar dengan dirinya dan dia melakukan kontak mata dengan anda juga memahami pesan. Tidak akan efektif untuk member perintah sederhana dari jarak cukup jauh!

Aktif mendenggar saat anda berkumunikasi dengan si kecil. Bantu dia untuk mengutarakan pikirannya ke dalam kata-kata, misalnya, “apakah kamu lapar?” atau kamu mau kue?” hal ini akan mengurangi frustasinya, juga akan menyemangatinya untuk berperan aktif dalam menyelesikan masalah apapun.

Ajarkan sikecil nama-nama berbagai emosi agar dia belajar bagaimana mengungkapkan apa yang di rasakan.  Anda bisa mengunting gambar orang yang menunjukkan berbagai emosi dan buatlah sebuah “buku emosi” untuk anak. Sampai dia memiliki kemampuan untuk  mengebut berbagai emosi dan, anda bisa memberi kesempatan padanya untuk menunjukkan perasaannya melalui permainan (misalnya, meremas playdough atau libatkan dia beberapa permainan aktif) dan beritahu dia bahwa anda memahami perasaannya dengan memberi dia kata-kata untuk mengutarakan emosinya itu: “perasaanmu sangat marah sekarang, karena sekarang bukan giliranmu bermain.” Hati-hati tapi tegas. Jangan bersuara ragu atau tak yakin pada diri sendiri saat anda mencoba menerapkan disiplin padanya.

Jangan ucapkan perintah seperti sebuah pertanyaan, kecuali anda ingin member pilihan pada batita anda. Saat anda bertanya, “kamu sudah siap tidur?” anda membiarkan kesempatan baginya untuk mengatakan “tidal”! meskipun anda mengunakan kata sederhana seperti “ayo” pada awal kalimat anda, itu bisa jadi masalah, misalnya, “ayo sekarang sudah waktunya tidur!”

Gunakan nada yang enak ketika meminta si kecil untuk melakukan sesuatu dan tekankan dengan mengatakan “tolong” dan “terima kasih”, dengan demikian dia mulai bisa belajar bagaimana kata-kata itu bisa digunakan dalam percakapan sehari-harinya.

Ucapkan keinginan anda dengan jelas atau spesifik. Dia ingi tahu apa sebenarnya anda maksudkan, misalnya, anda ingin dia mewarnai di meja dapur daripada berlari-larian, anda harus jelaskan itu. Pada saat yang sama, anda harus menegaskan bahwa keinginan anda itu tidak mengada-ngada. (jika itu adalah anak pertama anda, anda mungkin punya harapan tinggi yang tak masuk akal, yang bisa menyebabkan sikecil menjadi pembrontak dan balik melawan.)

Jangan berharap sikecil bisa mengali simpanan memori lebih dalam, dalam arti dia mengingat perintah yang anda berikan padanya kemarin atau minggu lalu. Anda mungkin harus mengulangi perintah yang sama ratusan kali sebelum dia ingat apa yang anda katakan dan mengukan informasi itu untuk mengubah perilakunya. (saya tahu, ini cukup untuk membuat anda harus membuang sifat keras kepala!

Tentang batita

Penasaran kenapa orang dewasa punya kesulitan mengingat kejadian yang terjadi sebelum dia umur tiga atau empat tahun? Peneliti di new Zealand berpendapat bahwa phenomena ini terjadi karena anak yang masih sangat kecil tidak memiliki kemampuan bahasa untuk memproses seluruh informasi dan menampilkkannya kembali. Ini mungkin bisa menjelaskan mengapa batita punya kesulitan serupa waktu mengigat  perintah.

Cerita ibu
“terkadang disiplin tidak berjalan seperti yang anda inginkan, sangat sulit untuk konsisten dalam disiplin jika respons yang anda terima dari si kecil juga tidak konsisten.”
-annie, 44 tahun ibu satu anak
Jangan bereaksi terlalu keras jika batita anda membuat keputusan buruk, seperti mencoret tembok kamarnya yang baru di cat. Dia mungkin berasumsi bahwa tembok itu tidak apa-apa diwarnai karena dia melihat minggu lalu anda juga melakukannya . daripada kehilangan kesabaran anda, lebih baik anda menjelaskan apa masalhnya, bersihkan temboknya, dan ambil krayonnya. Anda sebaiknya sendiri berperan sebagai pelatih memandu dia karena dia belum paham semua aturan permainan.

Konsistenlah pada aturan keluarga, sebab jika anak anda tahu apa yang anda harapkan, semuanya akan lebih mudah. Meskipun misalnya dia mungkin tidak suka dengan aturan tertentu, dia akan merasa aman jika mengetahui bahwa aturannya masih sama dari hari ke hari. Pastikan anda dengan pasangan anda selalu konsisten menjalankan peraturan. Tidak adil jika salah satu pasangan berperan sebagai polisi buruk, sementara yang satunya sebagai polisi baik.

Pastikan anda punya jawaban yang tepat jika si kecil meminta anda untuk menjelaskan alasan peraturan tertentu. Tidak cukup menjawab dengan jawaban yang sama yang selalu di ucapkan orang tua: “kan ibu sudah bilang…”

Jika anda memutuskan untuk tidak mengikuti aturan keluaraga pada suatu keadaan tertentu, pastikan si kecil mengerti bahwa itu hanya pengecualian: satu-satunya alasan yang membolehkan dia makan es krim di ruang keluarga adalah karena saat itu adalah perayaan besar hari ulang tahun nenek ke-80! (anda mungkin butuh beberapa minggu lagi untuk mencoba menerapkan aturan sebelumnya.)

Hidari membuat janji yang tidak bisa anda tepati. Jika anda tidak menepati janji si kecil akan belajar cepat bahwa anda sunguh-sunguh dengan apa yang anda katakan.

Pastikan si kecil punya banyak aktivitas untuk mengalihkan rasa  frustasinya. Sementara dia sibuk lari, mandi, atau bermain, frustasinya akan lenyap. Lakukan hal yang sama pada diri anda, misalnya dengan berjalan-jalan sebentar, atau angkat gagang telepon menghubungi teman untuk curhat.


Untuk Artikel Selanjutnya bisa membuka URL dibawah ini "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar